|
IT TELKOM AGAINST AIDS 2011 |
Sebuah gebrakan yang
dilakukan oleh mahasiswa IT Telkom dalam rangka memperingati hari AIDS nanti
pada tanggal 1 Desember 2011 dilakukan beberapa kegiatan salah satunya yang
merupakan opening dari acara IAA (IT TELKOM AGAINST AIDS) ini yaitu seminar
anti AIDS. Bertempat di Gedung Serbaguna IT Telkom pukul 18.30, menurut Novan
Ardian selaku ketua pelaksana acara ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian
kita selaku mahasiswa terhadap virus HIV serta orang dengan HIV AIDS dan
harapan ke depannya kita menjadi mengerti bahaya HIV AIDS serta mampu berperan
aktif dalam upaya mengurangi HIV. Dalam sambutannya, Wakil Rektor 2 IT Telkom
menyatakan rasa terima kasihnya kepada panitia yang hingga hari ini masih peduli
terhadap AIDS sekaligus membuka acara seminar ini.
|
Film pendek tentang AIDS |
Acara yang
dijadwalkan pukul 18.30 itu baru dimulai pukul 19.00. Acara ini dibuka oleh 2
orang mahasiswa IT Telkom dan kemudian dilanjutkan dengan perkenalan moderator
Andi Dianardi atau yang lebih kita kenal dengan sapaan “Mas Andi Kungpow
Chicken” dan penayangan film pendek tentang AIDS. Dengan setting panggung ala
Talkshow beken di tanah air dan alunan piano dari salah satu panitia menambah
meriah acara ini.
Menurut Kisi Leoni, salah
seorang bintang tamu dari Rumah Cemara yaitu LSM yang bergerak dalam bidang
peduli AIDS. HIV dan AIDS merupakan dua hal berbeda yang tidak dapat dipisahkan.
Penderita HIV tidak dapat dilihat dengan kasat mata meski dihadapkan pada bukan
penderita sekalipun di cermin yang sama. Dan seperti yang kita ketahui, banyak orang
yang menyamakan persepsi keduanya. Sebenarnya, HIV adalah virus dan AIDS adalah
suatu keadaan dimana kekebalan tubuh seseorang sangatlah lemah sehingga mudah
terserang penyakit. Ia menyatakan bahwa setiap orang rentan terkena penyakit
AIDS. Oleh karena itu, kita haruslah waspada terhadap hal-hal yang dinyatakan
terhadap penyebab AIDS ini. Diantaranya jarum suntik yang tidak steril,
penggunaan obat yang tidak sesuai dengan dosis dan tentunya seks bebas menjadi
penyebab utama penyakit ini. ARV merupakan obat yang dapat menekan virus HIV. Di
Rumah Cemara sendiri, 85% staffnya merupakan penderita HIV/AIDS dan memiliki member
positif HIV 4.317 jiwa. Anggota LSM juga mengatakan bahwa info tentang HIV
dapat diperoleh dari media sosial seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya sebagai
pengganti buku. Di Bandung penderita HIV sendiri mencapai 3.000 jiwa dari total
5.000 penderita se-Jawa Barat dan hasil ini mengalami perubahan setiap
tahunnya.
Bintang tamu lainnya yaitu
Yudhi Wahyudi, salah seorang penderita AIDS. Penderita ini menceritakan bahwa
ia divonis mengidap AIDS pada tahun 1999 sebagai penderita HIV positif. Ia menyatakan
bahwa dirinya terkena AIDS berawal mula dari kecanduan obat-obatan terlarang
sejak SMP dan pada tahun 1996 keluar masuk bui. Penderita terakhir kali
menggunakan putaw sebelum divonis. Saat tidak menggunakan obat-obatan tersebut
pengguna merasa sakau, rasanya seperti types dengan sakit 5 kali lipat. Selama 11
tahun, ia hidup sebagai pecandu dan pengidap AIDS. Penderita diwajibkan meminum
obat setiap 12 jam seumur hidupnya. Supply donor darah dan obat 80% bagi
penderita AIDS merupakan sumbangan dari luar negeri. Karena ia bertekad kuat
untuk sembuh dan lepas dari penyakit AIDS ini dan juga berusaha menyesuaikan
diri dengan komunitas yang dapat mensupport agar terhindar untuk kembali menggunakan putau,
akhirnya membawanya pada kehidupan yang lebih baik. Saat ini ia menjalani
kehidupan seperti halnya kita, mempunyai istri dan anak yang ternyata
dinyatakan negatif HIV. Apabila rata-rata imun manusia normal adalah 350-1000,
penderita HIV dapat mengalami penurunan hingga di bawah 350. Dan Yudhi dapat
mengembalikan keadaan sistem imunnya pada angka 600 setelah direhabilitasi.
|
Sujidwo Tedjo sedang memberikan materi tentang AIDS |
Seminar yang sangat
inspiratif ini banyak mengajak melangkah dan berbuat sesuatu terhadap masalah
AIDS yang kian meningkat. Seniman beken Agus Hadi Sujidwo atau yang lebih kita
kenal dengan ‘Sujidwo Tedjo’ menyebutkan bahwa bagi setiap orang yang
menganggap AIDS itu buruk, jangan pernah kalian mendengar lagu-lagu karya orang
besar yang juga mengidap AIDS. Beliau juga mengatakan, jangan pernah membenci
setiap sesuatu yang jelek, karena akan berdampak balik sebagai karma. Sebagai
salah satu contoh kasusnya adalah di Bandung saat ini mengalami perbedaan
dengan yang dahulunya, karena sekarang diwajibkan menggunakan helm setiap kali
berkendara.
Sampai saat ini kepedulian
pemerintah Indonesia terhadap AIDS masih sangat minim dibandingkan dengan
pemerintah luar negeri yang tidak tanggung-tanggung memberikan pelayanan
pencegahan agratis terhadap ODHA (Orang dengan HIV AIDS) dan pelayanan cek
kesehatan gratis lainnya. Bahkan terdapat penyuluhan bagi oaring-orang yang
ingin menjalani hubungan tanpa harus menularkan virus HIV itu.
|
Panitia memberikan plakat kepada Sujidwo Tedjo |
Ada satu pernyataan menarik
yang dikatakan oleh seorang atlet softball yaitu Furki Syahroni dan kami rasa
cukup mewakili seluruh rangkaian acara ini, yaitu “Janganlah kalian jauhi ODHA
(Orang dengan HIV AIDS) tapi jauhilah virusnya.”
|
Furki Syahroni, Kisi Leoni, Yudi Wahyudi, dan Sujidwo Tedjo (dari kiri ke kanan) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar